Jumaat, 8 Mei 2009
Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham
berniat ziarah ke Mesjidil Aqsa. Untuk bekal di
perjalanan, ia membeli 1kg kurma dari pedagang tua di
dekat Mesjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan
dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak
didekat timbangan. Menyangka kurma itu sebagian dari
yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya.
Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa.
Empat Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti
biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada
sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. ? Ia shalat dan
berdoa khusuk sekali. ? Tiba tiba ia mendengar
percakapan dua Malaikat tentang dirinya, "Itu, Ibrahim
bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya
selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata malaikat yang satu.
"Tetapi sekarang tidak lagi. Doanya ditolak karena 4
bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari
meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram,"
jawab malaikat yang satu lagi.
Ibrahim bin Adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi
selama 4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan
mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh
ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan
haknya. "Astaghfirullahal adzhim" Ibrahim
beristighfar. ? Ia langsung berkemas untuk berangkat
lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma.
Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah
ditelannya.
Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat
penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang
tua itu melainkan seorang anak muda , "4 bulan yang
lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang
tua. Kemana ia sekarang?" tanya Ibrahim.
"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang
meneruskan pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak
muda itu.
"Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu
kepada siapa saya meminta penghalalan ?" Lantas
ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak
muda itu mendengarkan penuh minat. ?
"Nah, begitulah" kata Ibrahim setelah bercerita,
"Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau
menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur
ku makan tanpa izinnya?"
"Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan.
Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya
11 orang. ? Saya tidak berani mengatas nama kan mereka
karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya.."
"Dimana alamat saudara-saudaramu?Biar saya temui
mereka satu persatu." Setelah menerima alamat, Ibrahim
bin Adham pergi menemui. Biar berjauhan, akhirnya
selesai juga. Semua setuju menghalalkan sebutir kurma
milik ayah mereka yang termakan oleh Ibrahim. 4 bulan
kemudian, Ibrahim bin Adham sudah berada dibawah kubah
Sakhra.
Tiba-tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu
terdengar lagi bercakap cakap.
"Itulah Ibrahim bin Adham yang doanya tertolak
gara-gara makan sebutir kurma milik orang lain."
"O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia
telah mendapat halalan dari ahli waris pemilik kurma
itu. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali
dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih
milik orang lain. Sekarang ia sudah bebas."